Jadi ini aku mau nyeritain gimana perjalananku menuju pantai Sadranan, tapi malah nyasar ke 3 pantai syahdu, yaitu Ngerenehan, Ngobaran, dan Nguyahan.
Pagi sekali, kira-kira pukul 4.30 aku terbangun dari tidur nyenyakku. Sebelumnya, aku sudah berjanji akan ke pantai Sadranan bersama temanku, Abe namanya. Tiba-tiba dia sms bahwa tidak bisa menemaniku ke pantai karena saudaranya ada yang meninggal. Dengan hati yang rendah dan tekat yang sudah bulat, saya tetap berangkat menuju tempat yang sudah saya rencanakan tersebut, yaitu pantai. Pukul 5.00, saya berangkat dengan vespa saya. Pertama kalinya aku mengendarai vespa dengan jarak jauh adalah kali ini. Aku cukup nekat, kata ayah. Ya mungkin ini adalah salah satu melatih vespa ku yang sudah lahir dari tahun 1979.
Akhirnya saya berangkat dengan bekal minum 1,5 liter, bensin 5L, dan buku "Kumpulan Puisi WS Rendra" beserta makanan secukupnya. Melewati dinginya kota yang sepi juga membuat saya semakin semangat untuk menantang diri saya akan apa yang akan saya hadapi nantinya kelak.
Pemberangkatanku berawal dari Jl bantul menuju jl wonosari. Dingin sekali. Dan yang membuat saya kagum dan tersentuh adalah sudah banyak ibu-ibu yang pergi ke pasar untuk menjajakan daganganya. Juga masih sejuknya udara pagi tanpa kendaraan yang banyak melalang. Sampai di jl wonosari, mental saya benar-benar diuji. Di depan nanti saya akan menghadapi beberapa tanjakan yang menantang saya dan juga vespa saya. Dengan niat dan doa yang saya panjatkan, saya berani untuk melewati tanjakan-tanjakan maut di Patuk. Dan akhirnya saya berhasil menaklukkan tanjakan-tanjakan tersebut. Saya sangat bersyukur vespa masih tetap
jos dan oke.
Setelah melewati Patuk, saya berhenti sejenak dan menikmati
sunrise di sebelah hamparan lapangan luas. Sepengetahuan saya adalah tempat latihan penerbangan. Dan juga saya sempatkan vespa saya untuk berfoto sejenak.
|
Ricoh Kr-5 Super
Riconar 55mm f2.2
Superia 200 (exp2006) |
|
Ricoh Kr-5 Super
Riconar 55mm f2.2
Superia 200 (exp2006) |
|
Setelah saya puas, saya menuju kearah Playen-Paliyan. Melewati beberapa daerah yang asing namanya, juga pasar-pasar yang cukup ramai dikunjungi, akhirnya saya tersasar sampai ke persimpangan terakhir yaitu menuju pantai Ngerenehan(kiri) dan Ngobaran-Nguyahan(kanan). Lalu saya memutuskan untuk belok ke kiri agar saya menikmati pantai ini lagi untuk kedua kalinya. Waktu pertama kali saya bersinggah, pantainya sangat syahdu dan tenang. Saya sangat suka pantai ini. Dan kedatangan saya saat itu, disambut ombak-ombak dan pasir yang dulu pernah bermain bersama saya kala pertama kali kedatangan saya. Kemudian vespa saya bawa ke tepi pantai, dan saya turun. Dengan hati yang senang karena semua perjuangan yang saya hadapi tadi cukup berat dan akhirnya terbayar lunas dengan keindahan pantai Ngerenehan.
Disana, saya hanya sebentar. Karena saya tidak ingin menceburkan diri saya seperti biasanya saya ke pantai, karena saya merasa tidak perlu. Saya cukup membaca buku "Kumpulan Puisi WS Rendra" di atas pasir-pasir putih dan alunan angin yang sepoi
|
Ricoh Kr-5 Super
Riconar 55mm f2.2
Superia 200 (exp2006) |
|
|
Ricoh Kr-5 Super
Riconar 55mm f2.2
Superia 200 (exp2006) |
|
Setelah merasa cukup, saya kembali ke vespa dan melihat persediaan bensin yang ternyata berkurang cukup lumayan. Untung saya bawa persediaan bensin, jadi saat itu juga saya isi. Dan juga saya sempatkan foto vespa saya bersama keindahan pantainya.
|
Ricoh Kr-5 Super
Riconar 55mm f2.2
Superia 200 (exp2006) |
|
|
Ricoh Kr-5 Super
Riconar 55mm f2.2
Superia 200 (exp2006) |
|
Setelah saya merasa cukup di pantai ini, saya melanjutkan ke pantai selanjutnya yaitu Ngobaran & Nguyahan. Pantai ini cukup unik. Ngobaran dengan ciri khas bali-bali an dan Nguyahan yang kecil namun sangat syahdu dan tenang. Kedua pantai ini berdekatan dan mudah dicapai.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan untuk pulang melewati terjalan-terjalan aspal, tanjakan dan turunan. Mental saya benar-benar teruji. Dengan doa dan kepercayaan saya terhadap Tuhan, saya beranikan untuk melawan ketakutan saya.
Akhirnya, semuanya dapat saya lewati dengan lancar dan berhasil. Lama perjalanan menuju pantai dari rumah adalah 2 jam, dan sampai rumah ternyata sudah pukul 11 siang. Perjalanan yang sangat menantang dan menyenangkan. Tidak akan saya lupakan juga akan selalu saya kenang. Jadi nunggu apa lagi buat nantang ketakutan kalian? Ayo ke pantai!
"Gue aja berani, kenapa elo kagak?"
No comments:
Post a Comment